di taman begitu banyak yang tak tersampaikan
di angkasa begitu hakiki
makna kehampaan
(Sajak Empat Seuntai, Sapardi Djoko Damono)
bagi yang masih percaya kepada kata
diam pusat gejolaknya
padam inti kobarnya
tapi kapan kita pernah memahami laut?
memahami api yang tak hendak surut?
(Sajak Empat Seuntai, Sapardi Djoko Damono)
Akulah si Telaga
berlayarlah sambil memandang harumnya cahayasesampai di seberang sana
tinggalkan begitu saja
perahumu biar aku yang menjaganya
(Akulah si Telaga, Sapardi Djoko Damono)
Dalam diriku
dalam diriku mengalir sungai panjang:
darah namanya.
dalam diriku menggenang telaga darah:
sukma namanya.
dalam diriku meriak gelombang sukma:
hidup namanya.
dan karena hidup itu indah aku menangis sepuas-puasnya
(Dalam Diriku, Sapardi Djoko Damono)